BAB 3
Menampilkan Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari

A.                 Pengertian Level
         Kamu  telah  melakukan  diskusi  dengan  teman  tentang gerak tari berdasar level. Di Indonesia ada juga tradisi yang dilakukan  dengan level tinggi  yaitu melayang, yaitu di daerah Nias dengan melompati batu. Tradisi ini telah  hidup  ratusan  tahun  silam dan masih dipelihara sampai saat ini.Demikian juga dalam melakukan gerak tari. Gerak  level  sedang  dilakukan  sejajar  dengan  tubuh.selanjutnya, gerak level tinggi dilakukan sebatas kemampuan penari melakukan gerak secara vertikal. Level gerak yang dilakukan oleh sekelom -pok penari dapat membentuk desain bawah dan atas. Desain ini dapat memberi kesan dinamis terhadap gerak yang dilakukan. Gerakan yang ditunjukkan  pada  level  rendah,  sedang  dan tinggi akan membentuk desain  kerucut. Penari  yang berada pada level tinggi membentuk garis sudut atas, level sedang membentuk garis sisi, dan  posisi  terbaring  membentuk  garis  sudut bawah. Level  gerak  menunjukkan level  sedang  yang  dilakukan  oleh  seorang penari dengan berdiri setengah badan. Seorang  penari  yang  berbaring  di  atas  pentas  yang menunjukkan level rendah.Salah satu fungsi level pada gerak adalah mencapai  dinamika.  Permainan  level  yang variatif  menjadikan  geak  tidak  monoton  dan lebih  menarik

B.      Level Gerak
1.        Level Tinggi
       Level  tinggi  dapat  menggunakan  media  atau  alat  bantu seperti susunan panggung kecil (trap) atau alat bantu tali yang berfungsi untuk memberikan kesan melayang pada gerak tari yang  ditampilkan.  Level  tinggi  biasanya  digunakan  untuk memfokuskan terhadap peran atau gerak seseorang sehingga dapat  dilihat  dari  segala  arah.  Pada  tari  Kecak  dari  Bali misalnya, penari yang berperan sebagai Shinta dan Rahwana berdiri  di antara  penari  yang  duduk  membentuk  lingkaran sehingga kedua tokoh tersebut terlihat jelas oleh penonton. Gerakan ini memberi  kesan kuat dan dinamis(Sumber: Ballet Book Buklet)

2.     Level Sedang
    Gerak dengan level sedang hampir dimiliki oleh  semua  tari  tradisional  di  Indonesia. Level sedang ditunjukkan pada posisi penari berdiri secara lurus di atas pentas. Gerak yang dilakukan memiliki kesan maskulinitas  karena  gerak  seperti  ini  sering dilakukan  oleh  penari  pria.  Properti  dengan menggunakan tongkat sering dijumpai pada gerak  tari  Jawa,  Sunda,  Kalimantan,  dan Papua, serta daerah lain. Tongkat dapat berupa tombak atau sejenisnya. Tongkat atau tombak yang  digunakan  biasanya  menunjukkan bahwa tari tersebut bertema peperangan..  Semua penari  melakukan  gerak  rampak  dengan badan  agak  condong.  Pose  gerak  seperti ini  memberi  kesan  k k h  dan  kuat.  Gerak ini juga memberi kesan maskulinitas yaitu gerakan  yang  biasa  ditarikan  untuk  peran laki-laki.3. Level RendahKamu  tentu  pernah  melihat  seorang anak  berguling.  Berguling  dari  satu  tempat ke  tempat  lain. Terus  bergerak  seolah  tanpa lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal  dicapai  penari  adalah  pada  saat  rebah di lantai

3.    Level Rendah
    Kamu  tentu  pernah  melihat  seorang anak  berguling.  Berguling  dari  satu  tempat ke  tempat  lain. Terus  bergerak  seolah  tanpa lelah. Gerak berguling yang dilakukan dalam tari disebut dengan level rendah. Ketinggian minimal  dicapai  penari  adalah  pada  saat  rebah di lantai.

Jenis Pola Lantai
1.        Pola Lantai Garis Lurus
Pola lantai garis lurus sering dijumpai pada  pertunjukan  tari  tradisi  di  Indonesia. Tari  Saman  dari Aceh  menggunakan  pola  lantai  garis  lurus  secara  horizontal  yang  menunjukkan   hubungan   antarmanusia. Garis  lurus  dalam  bentuk  vertikal  atau ke  atas  menunjukkan  hubungan  dengan Tuhan sebagai pencipta.  Pada tari Saman, iringan menggunakan pujian terhadap Sang Pencipta bernapaskan  keagamaan.Pola lantai garis lurus juga dijumpai pada tarian Bedaya di keraton Jawa. Garis-garis  lurus    yang    dibuat    oleh    penari  menyimbolkan  tidak  hanya  hubungan antarmanusia,  tetapi  juga  dengan  Sang Pencipta.  Pola  lantai  garis  lurus  juga dijumpai pada tari Baris Gede di Bali. Garis-garis lurus dapat juga  dimaknai  memiliki sikap jujur.Pola lantai garis lurus dapat dilakukan dengan  berbagai  level  rendah  seperti, berbaring    atau  duduk.  Pada  level  sedang pola  lantai    garis  lurus  dapat  dilakukan dengan  berlutut  atau  jongkok.  Pola  lantai level tinggi dapat dilakukan dengan berdiri, jinjit, atau bahkan  melompat dan melayang. Pola  lantai  garis    lurus    dapat  dilakukan pada jenis penyajian tari  berpasangan atau kelompok.(Sumber: Dok. Kemdikbud)

2.       Pola Lantai Garis Lengkung
Pola  lantai  tari  selain  garis  lurus dapat  juga  berbentuk  garis  lengkung. Tari  Kecak  merupakan  salah  satu contoh  pola lantai garis lengkung yang membentuk lingkaran. Pola lantai garis lengkung  dapat  juga  dijumpai  pada tari  Randai  dari  Minangkabau.  Penari berjalan mengelilingi pentas membentuk lingkaran.  Pola  lantai  garis  lengkung dapat  juga  dijumpai  pada  tari  Badong dari Toraja, Sulawesi Selatan.Di daerah Flores dapat dijumpai tari dengan  menggunakan  garis  lengkung, yaitu tari Gawi. Tari Rejang Dewa dari Bali  juga  banyak  menggunakan  pola lantai  garis  lengkung.  Tari  perang  dari daerah Papua juga banyak menggunakan pola lantai lengkung.Pola  lantai  dengan  menggunakan garis lurus dan garis lengkung biasanya tarian  yang  berhubungan  dengan  hal magis  atau  keagamaan.  Hal  ini  dapat dilihat pada contoh tari Saman, Bedaya, dan Rejang Dewa. Pola lantai pada tari kerakyatan   biasanya   menggunakan campuran kedua pola lantai tersebut.Tari Tayub dari Jawa, tari Gandrung dari  Sasak,  tari  Joged  Bumbung  dari Bali,  tari  Gareng  Lamen  dari  Flores, dan  hampir  semua  tarian  perang  dari Papua  menggunakan  pola  lantai  garis lurus  dan  garis  lengkung. Tarian  Joged Melayu  atau  Zapin  yang  melibatkan penonton dapat menari bersama banyak menggunakan pola lantai garis lurus dan garis lengkung.Tarian  rakyat  di  Rusia  juga memiliki kemiripan dengan tarian rakyat di Indonesia.

  C. Meragakan Gerak Tari dengan Tata Pentas
1. Bentuk Pentas  
  Meragakan tari dipanggung tertutup atau sering disebut dengan panggung enium. Pertunjukan tari pada panggung jenis ini biasa terdapat digedung-gedung pertunjukan yang representatif. TamanBudaya disetiap provinsi biasanya memiliki jenis panggung ini.     Tari yang diragakan dipanggung terbuka seperti dicandi Prambanandan Borobudur, biasanya dilakukan dengan kolosal. Artinya,tarian itu melibatkan hampir ratusan penari. Hal ini dilakukan karena panggung yang digunakan berukuran besar.
1.       Tata Rias dan Busana  

Tatarias dan busana pada pertunjukan tari berfungsi sebagai unsur pendukung. Setiap jenis tari memiliki karakteristik tata rias dan busana sebagai visualisasi makna dan simbol tari yang dibawakan. 



Kerjakanlah tugas dengan klik di bawah ini !
TUGAS INDIVIDU


Komentar